Faktor yang mendasari patofisiologi dari gagal jantung adalah faktor mekanis (defek struktural yag memberi bahan berlebih pada otot jantung), faktor miokard (miokarditis) dan kombinasi keduanya (kelainan intrinsik yang mengganggu faal miokard).
Berdasarkan gangguan daya kerja miokard, gagal jantung dibagi menjadi 2 yakni :
1. Beban volume ventrikel : high output stage (anemia), pirau kiri ke kanan, insufisiensi katup (mitral, aortik), fistula arteri-vena sistemik.2. Beban tekanan ventrikel : obstruksi jalan keluar (koarktasio aorta, stenosis aorta, stenosis arteri pulmonalis) dan obstruksi jalan masuk (stenosismitral, stenosisi trikuspid, kor triatriatum).
Beberapa keadaan yang dapat menimbulkan gagal jantung oleh karena kemampuan miokard yang menurun adalah miokarditis, kardiomiopati lainnya, anemia berat, keadaan yang khusus pada neonatus (kalsium, magnesium dan gula darah kadar rendah, asidemia berat atau setelah asfiksia) dan takikardi berat atau bradikardi yang secara nyata juga dapat mengurangi kemampuan otot jantung.
Gejala penyakit jantung pada anak-anak dapat dijelaskan dengan:
- Saat proses kelahiran anak dapat dijumpai gangguan pernapasan. Pada anak yang berat bahkan dapat berakibat kematian karena penyakit jantung anak itu sendiri. Bahkan pada penyakit jantung biru, penderita penyakit jantung pada anak tampak biru meskipun tidak sesak napas dan aktif. Namun dengan demikian, pada saat yang kompleks gejala sesak napas yang anak rasakan dan biru dapat nampak dengan bersamaan.
- Saat menetek/minum atau menyusui, bayi akan nampak berkeringat banyak di dahi, dengan napas yang terengah-engah. Penderita penyakit jantung anak tidak dapat minum banyak dan tidak lama.
- Penderita penyakit jantung pada anak akan sering sakit batuk dan sesak napas yang sering disebut sebagai pneumonia.
- Daya tahan tubuh terhadap penyakit kurang, sebagai akibatnya penderita penyakit jantung pada anak ini sering mengalami sakit-sakitan.
- Pada beberapa kasus penyakit jantung anak yang berat dan kompleks, bayi yang baru lahir segera memburuk dan meninggal dalam jangka waktu dua hari setelah hari kelahirannya bersamaan dengan menutupnya pembuluh arteriosus Botalli. Gejala penyakit jantung anak yang terakhir ini disebut sebagai duktus (duct dependent lesion). Anak ketika menetek tidak kuat, sering melepaskan puting sang ibu untuk istirahat sebentar kemudian melanjutkan minum lagi.
- Berat badan tidak naik-naik atau naik namun tidak sesuai atau kurang dari grafik/pita pertumbuhan yang sesuai pada KMS.
- Kelainan pada jantung yang sering juga ditemukan secara tidak sengaja oleh dokter pada saat bayi berobat untuk penyakit lainnya atau saat datang untuk imunisasi. Dokter mendengar adanya bising pada jantung saat memeriksa jantung bayi dengan menggunakan stetoskop yang menandakan adanya penyakit jantung pada anak.
- Anak yang menderita PJB biru, saat lahir nampak kebiru-biruan di mulut dan lidah serta ujung-ujung jari, meskipun anak tampak aktif ceria dan menangis kuat. Pada beberapa anak, warna kebiruan pada mulut, lidah dan ujung-ujung jari tersebut baru nampak setelah berusia beberapa bulan.
- Serangan penyakit biru dapat terjadi pada penderita penyakit jantung anak yang ditandai dengan bayi menangis terus menerus tidak berhenti-berhenti. Semakin lama anak akan tampak semakin biru, napas yang tersengal-sengal.
Lebih baik apabila anda dapat mencegah penyakit jantung anak anda dari pada mengobatinya. Cek kandungan secara rutin dan berkala perlu anda lakukan untuk mengetahui apakah ada masalah dengan kesehatan sang buah hati anda atau tidak. Apabila anak dalam kandungan anda memiliki masalah penyakit jantung maka dokter akan dapat melakukan penanganan yang cepat sebelum penyakit berubah semakin parah. Cara yang dapat anda lakukan dengan:
– Melakukan pemeriksaan antenatal secara rutin dan teratur. Antenatal adalah bentuk depresi klinis yang dapat mempengaruhi seorang wanita selama kehamilan, dan dapat menjadi pelopor untuk depresi pascamelahirkan jika tidak ditangani dengan baik. Dengan melakukan antenatal anda dapat mengetahui kondisi janin anda sendiri.
– Mampu mengenali beberapa faktor pada ibu hamil seperti tahu atau paham tentang penyakit berbahaya seperti penyakit diabetes, jantung, dan penyakit lainnya. Walaupun memiliki kemungkinan yang kecil namun beberapa penyakit diatas sangat mempengaruhi kondisi janin yang anda miliki karena kondisi janin yang masih lemah. Bukan hal yang mustahil apabila faktof tadi mempengaruhi resiko penyakit jantung pada anak anda.
– Hindari paparan sinar radiasi dari foton rontgen yang anda lakukan secara berlebihan.Serta hindari asap rokok baik dari perokok aktif maupun pasif memiliki resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan janin anda.
– Pastikan pada yang ibu yang sedang dalam masa kehamilan untuk tidak mengkonsumsi beberapa obat-obatan tertentu baik obat-obatan yang herbal maupun obat kimia yang tidak diresepkan oleh dokter untuk menghindari resiko penyakit jantung pada anak. Pemakaian obat atau antibiotik dapat anda lakukan apabila memang muncul gejala atau indikasi penyakit yang tentunya atas resep dan pengawasan dokter.
Posting Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak dan tinggalkanlah jejak..
Jangan spamming ya. (o)
Terima Kasih..
Share ilmu ini untuk "bersama bantu sesama"... :)
Lihat Artikel Kami yang Lain --> KLIK