Istirahat tidur akan sangat bermanfaat dalam rangka menjaga dan memelihara kesehatan dan kebugaran tubuh kita sebagai manusia. Tidur juga memberikan kesempatan kepada organ tubuh dan juga otak untuk beristirahat dari aktifitas kegiatan sehari-hari kita. Dampak dan akibat sulit tidur (insomnia) bagi kesehatan juga tidak bisa dianggap ringan dan sepele.
Pengertian tidur adalah proses fisiologis yang bersiklus bergantian dengan periode yang lebih lama dari keterjagaan dan juga suatu keadaan di bawah sadar dimana seseorang itu masih dapat untuk dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik atau dengan rangsang lainnya. Setiap manusia membutuhkan waktu istirahat atau tidur yang baik untuk untuk mereflesikan atau menenangkan tubuh dan pikiran dari rutinitas sehari-hari. Lalu bagaimana kalau waktu tidur terutama mengalami kesulitan dalam tidur juga. Atau yang disebut dengan Insomnia.
Menurut apa yang umumnya kita dapat pahami bahwasannya tidur dalam waktu 6 – 7 jam sehari akan memberi kualitas tidur yang baik dan memberi pengaruh positif terhadap tubuh ketika bangun atau beranjak dari tidur. Tubuh akan merasa lebih segar dan lebih baik dan hal ini akan membantu serta membuat tubuh kita akan siap kembali untuk melakukan aktivitas dalam kesehariannya. Namun bagi sebagian orang ada yang mengalami susah tidur / tidaklah demikian.
Pengertian insomnia dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang mengalami gangguan susah tidur dan atau kurangnya waktu istirahat karena rutinitas yang memaksa seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan dan karena terbiasa. Umumnya penderita insomnia akan sulit tidur jika terbangun di malam hari.
Ada juga yang mengartikan bahwasannya sulit tidur ini adalah ketidakmampuan untuk tidur, tetap tidur, atau merasa segar dengan tidur. Akut dan sementara selama periode stress, insomnia dapat menjadi kronis, konstan akan mengakibatkan dan menyebabkan kelelahan, kegelisahan pada diri orang yang mengalaminya.
Penyebab insomnia ini bisa bermacam-macam. Akan tetapi ada beberapa faktor yang menyebabkan insomnia dapat dibedakan berdasarkan atas :
- Kondisi Medis. Yang dimaksudkan dengan kondisi medis ini adalah setiap kondisi yang menyakitkan atau tidak menyenangkan misalnya sindroma apnea tidur, faktor diet, parasomnia, efek zat langsung (drugs/alcohol), efek putus zat, penyakit endokrin/metabolik, penyakit infeksi, neoplastic, nyeri/ketidaknyamanan, lesi batang otak/hipotalamus, akibat penuaan.
- Sekunder karena kondisi psikiatri. Maksudnya adalah beberapa kondisi yang dapat mempengaruhi kejiwaan seseorang seperti halnya kecemasan, ketegangan otot-otot, perubahan lingkungan, gangguan tidur, depresi primer, stress pascatraumatik.
Karena kebutuhan tidur manusia apalagi kebutuhan tidur anak adalah kebutuhan yang tidak boleh dipandang sebelah mata, maka dampak serta efek insomnia atau gangguan tidur ini tentunya juga merugikan bagi kesehatan diri kita.
Akibat dampak dari insomnia ini diantaranya yaitu :
- Depresi.
- Kesulitan untuk berkonsentrasi.
- Prestasi kerja atau belajar mengalami penurunan.
- Aktivitas sehari-hari menjadi terganggu.
- Hubungan interpersonal dengan orang lain menjadi buruk.
- Mengalami kelelahan di siang hari.
- Menyebabkan kecelakaan karena mengalami kelelahan yang berlebihan.
- Meningkatkan risiko kematian.
- Memunculkan berbagai penyakit fisik.
Banyak di antara para penderita insomnia yang dikarenakan faktor psikologis yang menggunakan obat tidur dalam rangka cara tips mengatasi insomnia. Namun penggunaan yang terus menerus dari pemberian obat tidur ini apalagi tanpa rekomendasi dari dokter atau medis tentunya akan bisa menimbulkan efek samping yang negatif, baik secara fisiologis (efek terhadap organ serta fungsi organ tubuh kita) serta juga efek psikologis bila pemakaiannya dalam jangka panjang pula.
Logikanya, sulit tidur yang disebabkan faktor psikologis, berarti faktor psikologis yang menjadi sumber masalah itulah yang harus di atasi, bukan symptomnya(gejalanya). Kalau kita hanya fokus mengatasi tanda ciri insomnia yaitu dengan minum berbagai macam obat tidur, maka ketika mata terbuka, masalah akan datang kembali, bahkan akan dirasa lebih berat karena dibiarkan berlarut-larut tanpa solusi pada akar masalah. Maka justru faktor psikologis inilah yang harus segera dicarikan solusinya terbaiknya.
Atau bahkan bila memang dirasa sangat mengganggu tidak salah pula kita untuk konsul kepada bagian psikiater untuk membantu meneyelesaikan dan mencari solusi terbaik dalam hal ini. Intinya jangan biarkan gangguan sulit tidur ini terus-menerus mendera kita sehingga kebutuhan tidur kita tidak tercukupi dengan baik dan optimal.
Demikian yang sedikit sahabat mengenai insomnia dan tanda gejala insomnia serta beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang terkena insomnia dan semoga hal ini akan bisa dapat berguna serta dapat memberikan manfaat kepada kita semuanya.
Posting Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak dan tinggalkanlah jejak..
Jangan spamming ya. (o)
Terima Kasih..
Share ilmu ini untuk "bersama bantu sesama"... :)
Lihat Artikel Kami yang Lain --> KLIK