Hari ini, 10 Oktober, warga dunia memperingati
Hari Kesehatan Jiwa. Peringatannya diadakan pertama kali pada 1992, atas
prakarsa World Federation for Mental Health (WFMH), sebuah organisasi
global kesehatan jiwa dengan anggota lebih dari 150 negara. Tujuannya,
agar masyarakat dunia menaruh perhatian lebih terhadap masalah kesehatan
jiwa dan dampaknya terhadap kehidupan kita sehari-hari.
WFMH adalah organisasi keanggotaan internasional yang didirikan
pada tahun 1948 untuk memajukan semua bangsa dalam hal pencegahan
gangguan mental dan emosional, perawatan yang tepat untuk orang dengan
gangguan tersebut, dan promosi kesehatan mental. Federasi ini melalui
anggotanya di enam benua, telah menanggapi krisis internasional
kesehatan mental melalui perannya sebagai advokasi dan organisasi
pendidikan publik di bidang kesehatan mental.
Mengapa kesehatan jiwa menjadi penting? Karena jiwa merupakan
bagian integral dari kesehatan. Sesempurna apapun fisik yang dimiliki,
bila jiwa kurang sehat, maka kualitas hidup akan berkurang. Kesehatan
ini merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh semua orang, yaitu perasaan
sehat, bahagia, dan semangat mengatasi tantangan hidup.
Orang yang jiwanya sehat, dapat menerima orang lain sebagaimana
adanya, memiliki sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain,
bisa mempercayai orang lain, serta senang menjadi bagian dari suatu
kelompok.
Tahun ini, World Federation for Mental Health meminta kepada kita
semua untuk mendorong investasi di bidang kesehatan jiwa. Salah satu
caranya dengan membantu anak-anak dan remaja untuk beradaptasi terhadap
tekanan dan konflik yang berlangsung sehari-hari (dalam keluarga,
lingkungan teman, pendidikan, dan lain sebagainya).
Di Indonesia sendiri, masalah gangguan kesehatan jiwa umumnya
berupa kecemasan dan depresi pada orang dewasa angkanya mencapai 11,6%.
Jika populasi orang dewasa mencapai sekitar 150 juta, maka ada 17,4 juta
orang di Indonesia yang mengalami gangguan mental atau emosional.
Setiap hari kita tak pernah luput dari hal yang membuat stress.
Kita pun sering tidak menyadari jiwa akan sakit dikarenakan stressor
(pembuat stress) itu. Para ilmuan terus sibuk mencari cara untuk membuat
jiwa manusia lebih sehat. Badan Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya
merumuskan 8 ciri orang yang sehat jiwanya, yaitu:
- Dapat menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan , meskipun kenyataan itu buruk.
- Memperoleh kepuasan dari usahanya atau perjuangan hidupnya.
- Merasa lebih puas memberi daripada menerima
- Merasa bebas secara relatif dari ketegangan dan kecemasan
- Dapat berhubungan dengan orang lain secara tolong menolong dan saling memuaskan.
- Dapat menerima kekecewaan untuk dipakainya sebagai pelajaran di kemudian hari
- Dapat mengarahkan rasa permusuhan pada penyelesaian yang kreatif dan konstruktif
- Mempunyai rasa kasih sayang yang besar
Apakah Anda sudah memiliki 8 ciri tersebut? Bila dalam kondisi
prima, kita mungkin dapat mencapai 8 ciri itu dengan baik. Terkadang,
memang sulit untuk membuat jiwa tetap stabil, tenang, dan maksimal dalam
menjalani hidup. Namun, sulit bukan berarti tidak bisa bukan?
Posting Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak dan tinggalkanlah jejak..
Jangan spamming ya. (o)
Terima Kasih..
Share ilmu ini untuk "bersama bantu sesama"... :)
Lihat Artikel Kami yang Lain --> KLIK