Ketika sedang berpuasa sebagian besar masyarakat merasa khawatir atau takut pingsan jika melakukan donor darah.
Karena itu ketahui cara yang tepat untuk melakukan donor darah di bulan puasa.
Sebelum seseorang melakukan donor darah, maka akan dilakukan beberapa pemeriksaan terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi kesehatan dari si pendonor, yaitu:
1. Mengukur kadar hemoglobinnya (Hb), kadar hemoglobin pendonor harus di atas 12,5.
2. Mengukur tekanan darahnya, diusahakan agar tidak terlalu rendah (di bawah 100) atau terlalu tinggi.
3. Dilakukan pemeriksaan oleh dokter untuk mengetahui kondisi fisik dan kesehatannya.
Setelah dilakukan pemeriksaan tersebut dapat diketahui apakah seseorang bisa mendonorkan darahnya atau tidak. Darah yang diambil akan diproses lebih lanjut dan dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan sistem komputer online untuk mendeteksi apakah ada suatu penyakit seperti hepatitis B atau C, HIV/AIDS, sifilis atau penyakit menular lainnya.
Darah yang sudah diproses ini akan disimpan dengan tempetarur tertentu dan akan dilakukan pengecekan kembali jika akan digunakan. Pada umumnya untuk trombosit bisa disimpan hingga 5 hari, darah lengkap selama 28 hari, sedangkan untuk plasma bisa disimpan hingga 1 tahun.
Bagaimana cara donor darah di bulan puasa?
"Donor darah di bulan puasa ini bisa dilakukan saat malam hari yaitu setelah melakukan taraweh, atau jika ingin dilakukan saat berpuasa bisa dilakukan saat pagi hari sekitar jam 10 pagi ketika tubuh masih segar sehingga tidak lemas. Tapi sebaiknya tidak mendonor darah saat siang hari di saat tubuh sedang lemas," ujar dr Salimar Salim, Kepala Unit Transfusi Darah Daerah Jakarta, saat dihubungi detikHealth, Selasa (10/8/2010).
selain itu, saat bulan puasa seperti sekarang ini masih banyak orang yang percaya mitos donor darah dapat memperlemah atau memperburuk tubuh. Padahal ada banyak keuntungan yang bisa didapat si pendonor darah jika ia menyumbangkan darahnya. Apa saja itu?
keuntungan yang bisa didapatkan seseorang jika ia mendonorkan darahnya untuk orang lain, seperti:
1. Membantu turunkan berat badan
Dengan melakukan donor darah maka sekitar 450 cc darahnya akan diambil dan terjadi proses pembakaran kalori sebanyak 600 kalori. Kondisi ini tentu saja akan berdampak pada penurunan berat badan.
"Donor darah bisa menurunkan berat badan sekitar setengah kilogram. Orang yang rutin donor darah biasanya berat badannya akan terkontrol dengan baik," ujar Dr Ari yang juga Staf divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSUPNCM.
2. Darah menjadi lebih sehat
Di dalam tubuh darah akan terus dibentuk setiap 120 hari atau sekitar 4 bulan. Jika ada sebagian darah yang dikeluarkan melalui donor darah maka tubuh akan bereaksi membentuk darah baru yang tentu lebih sehat dibanding dengan darah yang sebelumnya ada di tubuh.
3. Mencegah terjadinya penumpukan zat besi di dalam tubuh
Zat besi yang terlalu lama berada di dalam tubuh akan membuat jumlahnya semakin meningkat atau tinggi, sehingga bisa berpengaruh buruk pada proses kelainan jantung. Tapi jika ia berdonor darah maka zat besi berlebih ini akan dikeluarkan oleh tubuh dan kadarnya jadi terkontrol dengan baik.
"Kalau tidak didonorkan, zat besi ini akan dikeluarkan melalui feses tapi jumlahnya terbatas. Belum lagi kita konsumsi protein tinggi dan sayuran yang ada unsur besi. Jadi sebaiknya dikeluarkan agar tidak menumpuk. Terutama masalah bisa timbul pada laki-laki dan perempuan menopause, karena kalau perempuan muda ia dikeluarkan tiap bulan melalui menstruasi," ungkapnya.
4. Bisa skrining kesehatan gratis
Manfaatnya jika mendonorkan darah bisa mendapatkan skrining kesehatan gratis seperti tekanan darah, berat badan, kadar hemoglobin (Hb) dan yang terpenting bisa mengetahui apakah mengandung HIV serta hepatitis B atau tidak.
"Kalau memang ternyata mengandung virus HIV atau hepatitis B kita akan disurati oleh PMI bahwa tidak bisa donor darah karena mengandung virus. Jadi ia dapat skrining gratis," imbuh dokter yang merupakan Ketua Bidang Advokasi Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia.
5. Secara psikologis mentalnya jadi lebih baik
Orang yang berikan darahnya pada orang lain akan merasa bahwa ia sudah berbagi pada orang lain, maka secara psikologis mentalnya juga akan lebih baik karena bisa menolong orang lain dan ini tidak bisa dinilai harganya.
"Orang yang kurang darah akan merasa hidup kembali saat menerima darah, jika dia merasa seperti itu maka pendonor akan merasa bersyukur ia sudah berbagi dengan orang lain," ujar Dr Ari.
Karena itu jika memang memiliki tubuh yang sehat dan lolos dalam proses pemeriksaan, maka tak ada salahnya untuk tetap melakukan kegiatan donor darah di saat bulan puasa ini.
Karena itu ketahui cara yang tepat untuk melakukan donor darah di bulan puasa.
Sebelum seseorang melakukan donor darah, maka akan dilakukan beberapa pemeriksaan terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi kesehatan dari si pendonor, yaitu:
1. Mengukur kadar hemoglobinnya (Hb), kadar hemoglobin pendonor harus di atas 12,5.
2. Mengukur tekanan darahnya, diusahakan agar tidak terlalu rendah (di bawah 100) atau terlalu tinggi.
3. Dilakukan pemeriksaan oleh dokter untuk mengetahui kondisi fisik dan kesehatannya.
Setelah dilakukan pemeriksaan tersebut dapat diketahui apakah seseorang bisa mendonorkan darahnya atau tidak. Darah yang diambil akan diproses lebih lanjut dan dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan sistem komputer online untuk mendeteksi apakah ada suatu penyakit seperti hepatitis B atau C, HIV/AIDS, sifilis atau penyakit menular lainnya.
Darah yang sudah diproses ini akan disimpan dengan tempetarur tertentu dan akan dilakukan pengecekan kembali jika akan digunakan. Pada umumnya untuk trombosit bisa disimpan hingga 5 hari, darah lengkap selama 28 hari, sedangkan untuk plasma bisa disimpan hingga 1 tahun.
Bagaimana cara donor darah di bulan puasa?
"Donor darah di bulan puasa ini bisa dilakukan saat malam hari yaitu setelah melakukan taraweh, atau jika ingin dilakukan saat berpuasa bisa dilakukan saat pagi hari sekitar jam 10 pagi ketika tubuh masih segar sehingga tidak lemas. Tapi sebaiknya tidak mendonor darah saat siang hari di saat tubuh sedang lemas," ujar dr Salimar Salim, Kepala Unit Transfusi Darah Daerah Jakarta, saat dihubungi detikHealth, Selasa (10/8/2010).
selain itu, saat bulan puasa seperti sekarang ini masih banyak orang yang percaya mitos donor darah dapat memperlemah atau memperburuk tubuh. Padahal ada banyak keuntungan yang bisa didapat si pendonor darah jika ia menyumbangkan darahnya. Apa saja itu?
keuntungan yang bisa didapatkan seseorang jika ia mendonorkan darahnya untuk orang lain, seperti:
1. Membantu turunkan berat badan
Dengan melakukan donor darah maka sekitar 450 cc darahnya akan diambil dan terjadi proses pembakaran kalori sebanyak 600 kalori. Kondisi ini tentu saja akan berdampak pada penurunan berat badan.
"Donor darah bisa menurunkan berat badan sekitar setengah kilogram. Orang yang rutin donor darah biasanya berat badannya akan terkontrol dengan baik," ujar Dr Ari yang juga Staf divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSUPNCM.
2. Darah menjadi lebih sehat
Di dalam tubuh darah akan terus dibentuk setiap 120 hari atau sekitar 4 bulan. Jika ada sebagian darah yang dikeluarkan melalui donor darah maka tubuh akan bereaksi membentuk darah baru yang tentu lebih sehat dibanding dengan darah yang sebelumnya ada di tubuh.
3. Mencegah terjadinya penumpukan zat besi di dalam tubuh
Zat besi yang terlalu lama berada di dalam tubuh akan membuat jumlahnya semakin meningkat atau tinggi, sehingga bisa berpengaruh buruk pada proses kelainan jantung. Tapi jika ia berdonor darah maka zat besi berlebih ini akan dikeluarkan oleh tubuh dan kadarnya jadi terkontrol dengan baik.
"Kalau tidak didonorkan, zat besi ini akan dikeluarkan melalui feses tapi jumlahnya terbatas. Belum lagi kita konsumsi protein tinggi dan sayuran yang ada unsur besi. Jadi sebaiknya dikeluarkan agar tidak menumpuk. Terutama masalah bisa timbul pada laki-laki dan perempuan menopause, karena kalau perempuan muda ia dikeluarkan tiap bulan melalui menstruasi," ungkapnya.
4. Bisa skrining kesehatan gratis
Manfaatnya jika mendonorkan darah bisa mendapatkan skrining kesehatan gratis seperti tekanan darah, berat badan, kadar hemoglobin (Hb) dan yang terpenting bisa mengetahui apakah mengandung HIV serta hepatitis B atau tidak.
"Kalau memang ternyata mengandung virus HIV atau hepatitis B kita akan disurati oleh PMI bahwa tidak bisa donor darah karena mengandung virus. Jadi ia dapat skrining gratis," imbuh dokter yang merupakan Ketua Bidang Advokasi Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia.
5. Secara psikologis mentalnya jadi lebih baik
Orang yang berikan darahnya pada orang lain akan merasa bahwa ia sudah berbagi pada orang lain, maka secara psikologis mentalnya juga akan lebih baik karena bisa menolong orang lain dan ini tidak bisa dinilai harganya.
"Orang yang kurang darah akan merasa hidup kembali saat menerima darah, jika dia merasa seperti itu maka pendonor akan merasa bersyukur ia sudah berbagi dengan orang lain," ujar Dr Ari.
Karena itu jika memang memiliki tubuh yang sehat dan lolos dalam proses pemeriksaan, maka tak ada salahnya untuk tetap melakukan kegiatan donor darah di saat bulan puasa ini.
tetap semangat "Bersama Bantu Sesama" :)
sumber: detik.com
edited by SNF
Posting Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak dan tinggalkanlah jejak..
Jangan spamming ya. (o)
Terima Kasih..
Share ilmu ini untuk "bersama bantu sesama"... :)
Lihat Artikel Kami yang Lain --> KLIK