Tak hanya menjadi jendela jiwa, mata ternyata juga bisa menjadi jendela otak. Apa yang terjadi pada mata dapat menjadi pertanda kesehatan otak. Sebuah penelitian menemukan bahwa pembuluh darah kecil di mata dapat memprediksi kemampuan kognitif.

Dalam laporan yang dimuat jurnal Psychological Science, ilmuwan menemukan bahwa orang yang memiliki pembuluh darah vena lebih luas pada mata mendapat hasil tes IQ lebih buruk saat berusia paruh baya. Rendahnya skor tersebut terlepas dari faktor-faktor lain seperti kebiasaan merokok, diabetes, atau status sosial ekonomi.

"Apa yang menyebabkannya? Pembuluh darah di mata mencerminkan kondisi pembuluh otak karena serupa ukuran, struktur, dan fungsinya. Pembuluh darah mata berkembang dari sel-sel yang sama dengan yang berkembang pada pembuluh darah otak," kata peneliti, Idan Shalev dari Duke University, seperti dilansir Fox News, Selasa (16/7/2013).

Peneliti menggunakan pencitraan retina digital untuk melihat kondisi pembuluh darah di otak dengan melihat pembuluh darah kecil di retina. Pembuluh darah retina memiliki ukuran, struktur, dan fungsi yang sama dengan pembuluh darah di otak dan dapat digunakan untuk memeriksa kesehatan otak.

Hasilnya, pembuluh darah retina yang lebih luas berkaitan dengan nilai IQ yang lebih rendah pada usia 38 tahun. Luasnya pembuluh darah tersebut menunjukkan bukti adanya kekurangan kemampuan kognitif dan menurunnya fungsi saraf, termasuk pemahaman verbal, penalaran perseptual, memori kerja, dan fungsi eksekutif.

Peneliti juga mengungkapkan bahwa orang yang memiliki pembuluh darah lebih luas saat berusia 38 tahun juga memiliki IQ lebih rendah di masa kecil, sekitar 25 tahun sebelumnya.

Penelitian sebelumnya menemukan hubungan antara ukuran pembuluh darah mata dengan risiko penyakit lain seperti demensia, penyakit jantung, atau stroke, namun penelitian ini hanya dilakukan pada orang tua. Penelitian Shalev ini menemukan bahwa kesehatan mata bisa memprediksi kesehatan otak pada usia yang lebih awal. Bahkan, hasilnya juga terlihat pada anak-anak.

Artinya, pemeriksaan mata bisa menjadi cara termudah untuk memprediksi kemampuan otak, juga untuk melacak masalah pada orang yang berisiko tinggi terkena penyakit jantung. Mampu membandingkan gambar dari waktu ke waktu akan membantu mendeteksi perubahan tubuh di usia pertengahan yang menjadi petunjuk adanya masalah.

"Jika tidak, perubahan ini bisa hilang tanpa diketahui karena tidak dapat menunjukkan gejala sampai akhirnya muncul beberapa lama kemudian," kata Shalev.

sumber: detik.com
#snf

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak dan tinggalkanlah jejak..
Jangan spamming ya. (o)
Terima Kasih..
Share ilmu ini untuk "bersama bantu sesama"... :)
Lihat Artikel Kami yang Lain --> KLIK